Padatahap akhir yaitu evaluasi pemasaran, evaluasi kualitas produk, dan perbaikan mutu produk. Ingke adalah nampan atau juga piring yang terbuat dari anyaman lidi daun kelapa. Pada mulanya, ingke dipergunakan sebagai tempat sesajen oleh ibu-ibu di Bali, di samping sebagai perabotan rumah tangga sebagai tempat berbagai macam makanan atau diketahuirata-rata jumlah angka kuman sebelum pencucian pada piring sebesar 479,67 koloni/cm², pada gelas sebesar 260 koloni/cm² dan pada sendok sebesar 1756,33 koloni/cm². Jumlah angka kuman setelah pencucian menggunakan metode TCS dengan larutan detergent dan klorin sebesar 75 koloni/cm² pada piring, pada gelas sebesar 31,67 koloni/cm² datayang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi dan triangulasi metode. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I a) Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan ini diawali dengan pembuatan kartu angka yang dibuat warna-warni agar anak tertarik dan senang, pembuatan SBP (Satuan Bidang Jawaban B. Mewarnai gambar. Perhatikan gambar berikut!Cara adaptasi hewan seperti di atas adalah? (Jawaban Soal Terbaru 2022) Yang termasuk perubahan mental adalah? (Jawaban Soal Terbaru 2022) Bahasa yang digunakan oleh suku bangsa tertentu di suatu daerah disebut? (Jawaban Soal Terbaru 2022) Untuk menebalkan huruf menggunakan? (Jawaban Soal Terbaru 2022) Setelah dicetuskannya Sumpah Pemuda Tahapakhir dari pembuatan cerita bergambar yaitu? Menentukan tema; Mewarnai gambar; Membuat sketsa; Menentukan tokoh; Semua jawaban benar; Jawaban: B. Mewarnai gambar. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tahap akhir dari pembuatan cerita bergambar yaitu mewarnai gambar. 6R5tf. Peralatan Pembuatan Anyaman Saat pertama membuat kerajinan tangan semuanya masih serba manual, masih menggunakan peralatan seadanya. Seiring dengan perkembangan yang dialami, pembuatan kerajinan tangan pun membutuhkan peralatan yang dapat membantu mempercepat proses pengerjaan kerajinan tangan agar dapat memenuhi permintaan pasar. Alat manual yang digunakan sampai saat ini cukup sederhana seperti a. Benang Foto 14 Sumber pemilik anggota/perajin Benang merupakan alat yang dignakan untuk mengikat lidi pada tahap pembuatan bagian dasar. Benang diikat pada pangkal lidi dengan kuat agar tidak lepas. b. Gunting Foto 15 Sumber Pemilik anggota/perajin Gunting digunakan untuk pemotongan lidi yang tidak dipakai agar kelihatan rapi dan bagus dan untuk memotong lidi juga dan untuk mengikis lidi agar menyatu dengan lidi yang telah disimpul. c. Pengait/Obeng Foto 16 Sumber Pemilik anggota/perajin Pengait/obeng digunakanu saat meyimpul lidi dengan cara mencungkilnya bila lidi menjorok ke dalam agar lebih rapi. d. Meteran Foto 17 Sumber Pemilik anggota/perajin Meteran digunakan untuk mengukur standar ukuran produk kerajinan sebelum tahap akhir sebelum finishing. e. Kuas Foto 18 Sumber Pemilik anggota/perajin Kuas digunakan untuk mencat ayaman lidi yang sudah selesai agar kelihatan semakin bagus. f. Cat Foto 19 Sumber Pemilik anggota/perajin Cat digunakan untuk tahap akhir/finishing atau untuk mempernis anyaman lidi kelapa sawit agar kelihatan bakunya lidi kelapa sawit Foto 20 Sumber Pemilik anggota/perajin Tahapan Pembuatan Anyaman Sebelum menjadi sebuah handycraft atau kerajinan tanganyang siap pakai, tentu ada tahapan-tahapan yang terlebih dahulu dilakukan dalam proses pembuatannya. Tahapan dalam proses pembuatan handycraft ini penting untuk diketahui, karena melalui tahapan ini benda yang tadinya tidak memiliki nilai dapat dirubah menjadi sebuah hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Tahap awalnya adalah pengumpulan bahan baku dan peralatan. Bahan baku yang digunakan kerajinan tangan ini adalah lidi kelapa sawit, sementara untuk peralatan yang digunakan, seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya. Selanjutnya adalah membuat tahap dasar 1. Mengukur/ memilih jumlah dan ukuran lidi. Mengukur panjang lidi yaitu min-85 cm dari ujung ke pangkal lidi, jumlah 96 lidi, kemudian 96 lidi tersebut dibagi menjadi 6 bagian. Foto 21 Sumber Modul Berkah Lidi 2. Membuat lingkaran/Ring Ambil 2 lidi kemudian keduanya kita lilitkan berlawanan arah, dan di bentuk menjadi lingkaran dengan diameter 14 cm, kemudian di ikat di Ikat dengan benang nilon. Foto 22 Sumber Modul Berkah Lidi 3. Bila no 1 dan 2 selesai lanjut tahap pembuatan piring. Dasar anyaman pertama Letakan lingkaran di depan kita, ambil bagian A lidi masukan kedalam lingkaran dari atas lingkaran sebelah kiri mengarah kekanan dibawah lingkaran. Foto 23 Sumber Modul Berkah Lidi Ambil bagian B lidi masukan kedalam lingkaran dari atas lingkaran sebelah depan mengarah kebelakang melewati lidi bagian 1 dibawah lingkaran. Foto 24 Sumber Modul Berkah Lidi Ambil bagian C lidi masukan kedalam lingkaran dari atas lingkaran sebelah kiri dibawah bagian A melewati atas bagian B mengarah bawah lingkaran, dengan cara ambil 4 jalur. Foto 25 Foto 26 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Foto 27 Foto 28 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Bila bagian C sudah masuk semua kebagian A/B maka lingkaran diputar dan B dimasukkan kebagian A sesuai jalurnya. Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi -Bagian A,B dan C sudah selesai, kita ulang-ulang supaya tidak lupa, dan dilanjutkan ketahap berikutnya. Dasar anyaman kedua Letak daras anyaman pertama seperti segitiga, ambil bagian D masukan semua kedalam lingkaran, dari bagian belakang atas lingkaran melewati bagian B bawah keluar dari tengah melintasi bagian C atas mengarah depan dibawah lingkaran, sejajar dengan bagian A. Foto 31 Sumber Modul Berkah Lidi Kemudian kita putar sehingga bagian D menjadi diatas. Foto 32 Ambil bagian E, 4 lidi masukan dari atas lingkaran menuju ke bagian D. Foto 33 Foto 34 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Foto 35 Foto 36 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Bagian E sudah masuk semua, maka ambil bagian F, Sebelum memasukan bagian F, putar lagi sehingga bagian E menjadi disebelah atas, ambil 4 lidi dari bagian F, masukan melalui jalur bagian D, menuju bagian E, sampai habis bagian F. Sumber Modul Berkah Lidi Foto 40 foto 41 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Bila sudah selesai semua,dan sudah lancar dasar pertama dan kedua, kita lanjut ketahap berikutnya. Dasar pertama dan kedua dinamakan TAFAK atau PONDASI. Cara Menganyam 1. Sebelum melakukan anyaman, tafak yang sudah selesai lidi bagian pangkalnya kita rapatkan dengan lingkaran, dengan jarak lebih kurang 3 cm dari lingkaran. Cara merapatkannya ditarik dari ujung lidi agar tidak mengalami kesulitan dalam penarikan, triknya adalah menarik sesuai jalur keliling. Sumber Modul Berkah Lidi Kalau sudah siap, mulai menganyam. Anyaman dimulai dari sisi kiri mengarah sisi kanan. -Anyaman 6 langkah dalam 1 langkah 2 jalur , langkahnya berkelang 3 diatas 3 dibawah. -Pegang 1 jalur mengarah kekanan dibawah 1langkah,lalu 1langkah diatas,1langkah dibawah 1langkah diatas,1langkah dibawah, 1langkah diatas. Bila sudah 6 langkah maka ujung lidi ditarik kebawah. Foto 43 Foto 44 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Foto 45 Foto 46 Foto 47 Foto 48 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Lakukan kembali dari jalur ke2 seperti pada jalur ke1 dst, maka akan mendapat Kan hasil seperti di gambar. Bila anyaman sudah siap maka, di lakukan penarikan/ merapikan anyaman. Foto 49 Sumber Modul Berkah Lidi Untuk mendapatkan hasil yang standart dilakukan dengan meteran, ukuran piring standart adalah diameter 25 cm. Foto 50 Sumber Modul Berkah Lidi Bila ukuran sudah cukup, anyaman dibalik, pangkal lidi dipotong dengan gunting hingga rapat dengan lingkaran. Foto 51 Foto 52 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Sudah terpotong semua,lalu rapatkan jalur-jalur yang masih belum rapat dengan lingkaran. Foto 53 Sumber Modul Berkah Lidi Menganyam bagian belakang piring, anyama 2 langkah yaitu ambil 2jalur1 langkah dari sisi kiri mengarah kekanan, 1langkah diatas, 1langkah dibawah dan seterusnya. Foto 54 Foto 55 Foto 56 Sumber Modul Berkah Lidi Kemudian dirapikan sampai rata, lalu di anyam lagi untuk penguncian. Ambil 1jalur sisi kanan melangkah dengan silang, jalur 1 melewati jalur 2 dari bawah dan jalur 3 dari atas dan berhenti dijalur 4 bergabung, jalur 1 menjadi bagian jalur 4 dan seterusnya. Foto 57 Foto 58 Foto 59 Sumber Modul berkah Lidi Bila sudah dianyam semua maka dilakukan penguncian dibantu alat pengait/ obeng. Foto 60 Foto 61 Sumber Modul Berkah Lidi Sumber Modul Berkah Lidi Jalur – jalur tersebut harus masuk sesuai jalurnya agar Nampak indah, dan dipotong/ dirapikan bagian lidi yang sisa. Foto 62 Foto 63 Foto 64 Sumber Modul Berkah Lidi Produk piring dari anyaman lidi kelapa sawit sudah siap ditampilkan, untuk lebih menarik dilakukan pengecatan/ pernis. Foto 65 Oleh Eva Syilva KETIKA pertama kali melihat piring lidi, berbagai pertanyaan terlintas di benak saya. Bagaimana caranya membentuk lidi menjadi sebuah piring? Kenapa lidi ini tidak patah? Bukankah lidi mudah patah jika dibengkokkan? Ini satu piring butuh berapa lidi, ya? Piring lidi yang di Parigi Moutong dikenal pula dengan sebutan ingko merupakan kerajinan tangan berbahan dasar lidi yang dibentuk menjadi piring. Ingko kerap dijadikan alternatif pengganti piring porselen keramik di acara hajatan. Selain mengurangi kemungkinan piring pecah, penggunaan ingko lebih disukai sebab dapat menghemat tenaga yang digunakan untuk mencuci piring. Cukup dialas menggunakan kertas pembungkus makanan atau daun pisang, ingko siap digunakan. Disarankan menggunakan daun pisang, ya. Agar mengurangi sampah yang sulit terurai. Pengrajin ingko di Kabupaten Parigi Moutong tersebar di beberapa desa di antaranya, Desa Avolua, Marantale, Tinombo, Kotaraya, Ampibabo, Lemusa, dan masih banyak lagi. Dari Ibu Paulina, pengrajin ingko di Desa Lemusa, pertanyaan saya seputar piring lidi akhirnya terjawab. Desa Lemusa terletak di Kecamatan Parigi Selatan. Perjalanan dari Kota Parigi ke Desa Lemusa dapat ditempuh selama kurang lebih twenty menit. Hijaunya area pesawahan berlatar pegunungan akan menjadi pemandangan indah yang setia menemani di sepanjang jalan menuju Desa Lemusa. Dengan bantuan seorang teman, saya diantar menuju rumah Ibu Paulina yang terletak di kompleks perumahan bantuan bencana banjir Parigi Moutong tahun 2012. Sebagian pengrajin ingko di Desa Lemusa tinggal di lingkungan ini. Yuk, kita intip cara pembuatannya. Mesti baca Artikel Menarik Lainnya Untuk menganyam satu ingko dibutuhkan 84 batang lidi. Tidak semua lidi dapat dianyam menjadi piring. Jika lidi sudah terlalu kering, maka besar kemungkinan lidi akan patah selama proses pembuatan. Ibu Paulina lebih memilih lidi dari jenis kelapa hibrida. Pengalaman berkarir di dunia ingko membuatnya mengambil kesimpulan bahwa lidi jenis ini adalah pilihan terbaik karena mudah dibengkokkan dan tidak gampang patah. Setelah 84 batang lidi telah siap, lidi dibagi menjadi tujuh kelompok yang masing-masing berisi 12 batang lidi. Nah, tujuh kelompok lidi inilah yang kemudian dirangkai silang menyilang hingga tampak dasar piring yang membentuk lingkaran. Dalam proses membentuk lingkaran ini, Ibu Paulina menggunakan tali untuk mengikat pangkal lidi agar rangkaian piring semakin mudah dirapatkan. Ketika rangkaian piring telah terikat kuat, proses selanjutnya adalah mulai menganyam. Berdonasi untuk Komunitas Literasi Dibutuhkan konsentrasi, kesabaran, ketelitian, dan teknik khusus untuk mengerjakan bagian menganyam. Ketika saya berpikir itu adalah proses tersulit, Ibu Paulina justru berkata sebaliknya. Menganyam, dianggapnya sebagai tahap paling mudah dalam membuat ingko karena dapat dilakukan sambil duduk bersantai dan menonton televisi. Setelah dianyam, selanjutnya adalah membentuk piring dengan cara ditarik dan dirapatkan. Saat piring terbentuk sempurna, tahap berikutnya ialah memotong pangkal dan ujung lidi yang tersisa. Memotong pangkal dan ujung lidi merupakan bagian terakhir dari proses pembuatan ingko. Setelah proses ini selesai, ingkotelah siap untuk dijual pada para pemesan atau pengepul. Namun untuk menaikkan nilai ekonomis, biasanya para pengrajin memilih untuk mempernis terlebih dahulu. Dari pengrajinnya langsung seperti Ibu Paulina, piring lidi dapat dibeli dengan harga untuk satu lusin. Rupanya kerajinan tangan dari lidi tidak hanya terbatas pada ingko. Ketika sudah semakin mahir, para pengrajin dapat naik tingkat membuat tutup saji dan tikar. Karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi, masih sangat sedikit pengrajin lidi yang mampu membuat tutup saji dan tikar. Dilain kesempatan, saya akan mengajak pembaca untuk melihat proses pembuatannya.* Red inMagz Red inMagz Within Magz menyadari bahwa sebuah karya tulis akan lebih indah dipandang bila tersaji dalam kemasan desain yang segar. Tampilan yang enak’ serta nyaman di mata, akan mengantar dan mewarnai pandangan pembaca mulai dari awal hingga akhir setiap paragraf. Continue Reading

tahap akhir dalam pembuatan piring lidi yaitu