Dengankata lain, terlalu memikirkan masa depan sama artinya dengan mengisi hari-hari dengan pikiran, perhatian, antisipasi, dan kecemasan yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Dalam sebuah artikel yang diunggah di About Islam, manusia kerap terburu-buru menuju masa depan demi sesuatu yang disebut sebagai kebaikan.Saat masih anak-anak, tidak sedikit yang ingin cepat besar sehingga bisa Subjekyang sedikitnya dalam tiga dasawarsa menjadi pembicaraan hangat di kalangan kaum Muslim maupun Barat. Tiga puluh dua tahun lalu, ketika abad ke-15 Hijriah bermula, terdapat kalangan Muslim di berbagai wilayah dunia Islam yang sangat optimistis dengan masa depan Islam. Mereka berpendapat abad 15 Hijriah adalah era 'kebangkitan Islam'. KTTIslam Dinilai Sebagai Bentuk Keprihatinan Sejumlah Pemimpin Muslim. Menurut Direktur Indonesia Center for Middle East Studies di Universitas Padjajaran, Dina Y. Sulaeman, pelaksanaan KTT Islam di Kuala Lumpur itu merupakan bentuk dari keresahan dari beberapa pemimpin muslim dunia terhadap OKI yang tumpul dalam membantu penyelesaian dihadapi banyak negara Islam, seperti Palestina, Yaman GEMAJUMAT, 15 SEPTEMBER 2017 Khatib: Prof. Dr. Al Yasa` Abubakar, MA, Guru Besar UIN AR Raniry Banda Aceh Dalam keyakinan umat Islam, Al-qur'an adalah kitab hidayah, pedoman dan petunjuk hidup yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. Al-qur'an adalah kitab yang mulia dan suci, yang seluruh isinya adalah RangkumanTentang Peran dan Kontribusi Islam bagi Peradaban Dunia Dari uraian di atas Anda dapat menyimpulkan rangkuman kontribusi Islam bagi peradaban dunia. Gunakan tabel berikut. Anda dapat menambahkan sendiri topik atau isu-isu penting dalam peradaban yang menunjukkan kontribusi besar umat Islam pada zaman dulu. 2neXZu. Informasi Dasar Jenis katalog Buku - Circulation Dapat Dipinjam Abstraksi Dunia Islam memasuki musim yang pahit sejak Bush melancarkan kampanye perang melawan terorisme paksa peristiwa 11 September 2001. Dunia Islam seolah-olah identik dengan kejahatan Internasional. Invasi Iraq dan Afganistan pun mendapat dukungan Internasional. Sementara Dunia Islam banyak dicibir dan jadi guncingan diberbagai pelosok negara. Menghadapi sinisme Internasional tersebut Dunia Islam berusaha menemukan teman-teman baru yang diharapkan dapat memahami posisinya. Arab Saudi sebagai negara yang paling banyak dicaci maki oleh pendapat umum di Amerika melakukan serangkaian diplomasi untuk memulihkan citranya yang sempat luntur dimata Barat. Hubungan dengan Cina dan Rusia pun kemudian dijalin dan dalam waktu singkat Arab Saudi kembali menemukan jati dirinya. Ternyata kedua negara tersebut menemukan minyak mentahnya. Demikian pula Iran yang selalu dituduh akan mengembangkan senjata nukllir telah lebih dahulu menjalin hubungan dengan kedua negara tersebut. Dalam berjalannya waktu ternyata banyak negara yang tetap memandang dunia Islam sebagai mitra strategis selaku pemasok minyak mentah dan gas alam. Cina, Rusia, Jepang, dan Amerika sesungguhnya sulit mengabaikan Dunia Islam karena faktor sumber daya alam tersebut. Faktor minyak dan beberapa faktor lain menempatkan Dunia Islam pada posisi yang semakin strategis dalam hubungan Internasional saat ini dan dimasa yang akan datang. Subjek Katalog Judul Dunia Islam dan Masa Depan Hubungan Internasional di Abad 21 Sirkulasi Pengarang Penerbit Kompetensi SN112012 - PENDIDIKAN AGAMA Download / Flippingbook Ulasan Belum ada ulasan yang diberikan anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini Kembali - Pikiran manusia kerap dipenuhi dengan bayangan-bayangan di masa depan. Namun terlalu memikirkan masa depan, sama seperti membeli furnitur untuk rumah yang bahkan belum dibangun. Ketika furnitur tersebut berada di tangan, kita tidak punya tempat untuk meletakkannya. Akibatnya, barang-barang itu akan memadati hidup di masa sekarang. Dengan kata lain, terlalu memikirkan masa depan sama artinya dengan mengisi hari-hari dengan pikiran, perhatian, antisipasi, dan kecemasan yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Dalam sebuah artikel yang diunggah di About Islam, manusia kerap terburu-buru menuju masa depan demi sesuatu yang disebut sebagai kebaikan. Saat masih anak-anak, tidak sedikit yang ingin cepat besar sehingga bisa bermain dengan teman-teman lain yang lebih saat remaja, kita tidak bisa menunggu untuk menjadi dewasa dan bebas dari batasan orang tua. Nantinya saat dewasa, manusia sudah bermimpi tentang masa pensiun ketika akhirnya dapat menikmati semua waktu luang yang ada. Manusia kerap memiliki kecenderungan bergegas ke masa depan demi kebaikan yang dirasa ada di sana. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin hari esok. Tidak ada jaminan apa pun darinya. Ketika kita menaruh terlalu banyak harapan di hari esok, hal ini berisiko membawa hasil yang berbahaya. Manusia akan mulai merasa berhak atas masa depan tertentu yang mungkin tidak pernah masa depan yang diharapkan itu tidak terjadi, manusia bisa menjadi sangat emosional dan sengit. Lebih parah, manusia bisa kehilangan momen menikmati berkah yang didapat di momen saat ini. Allah SWT telah memberi tahu tentang itu dalam Alquran dengan sangat jelas. Dalam QS An-Nahl ayat 1, Allah SWT berfirman, "Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat datangnya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan".Ayat ini mengingatkan tentang sifat Hari Akhir yang tidak diketahui, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang akan telah diatur akan datang pada saatnya. Manusia diminta untuk sabar hingga saatnya harus menjalani hidup dengan berpikir dan berharap untuk masa depan, hal ini dapat dilakukan dengan mengingat kita akan menerima yang baik di kehidupan selanjutnya, untuk kebaikan yang kita lakukan dalam kehidupan kita hanya bisa bertemu dengan kesenangan di akhirat dengan mengambil tindakan di masa sekarang. Jadi mari berharap untuk rahmat Allah dan menyerahkan masa depan kehidupan ini kepada kehendak Allah. Alasan lain seorang manusia memikirkan masa depan karena memikirkan kemungkinan kejahatan yang bisa saja terjadi. Sebagai manusia, kita sering menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan hal-hal buruk apa yang akan terjadi di masih anak-anak, kita khawatir tentang waktu tidur dan monster yang mungkin menunggu kita dalam gelap. Sebagai remaja, muncul kekhawatiran akan pekerjaan dan pernikahan. Setelah dewasa, terpikirkan hal-hal seperti kemiskinan, penyakit, dan yang tentang masa depan adalah sesuatu yang hampir semua orang lakukan. Namun tidak peduli berapa banyak asuransi yang dibeli dengan tujuan melindungi diri dari apa yang akan datang, manusia tidak dapat mengubah kehendak Allah SWT untuk masa Muhammad SAW juga tidak bisa mengetahui masa depannya atau mengubahnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran QS Al-A'raf ayat 188, "Katakanlah hai Muhammad, "aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".Di balik kekhawatiran-kekhawatiran itu, seharusnya manusia memahami jika setan kerap memanfaatkannya. Seperti Nabi Muhammad, umat-Nya juga tidak memiliki kuasa atas apa yang terjadi di masa depan. Ketika manusia membebani pikirannya tentang hari esok, bisa jadi manusia menjadi mangsa salah satu trik SWT memberi tahu dalam Alquran QS Al-Baqarah ayat 268, "Syaitan menjanjikan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan kikir; sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengatahui". Seringkali, cara ini adalah trik yang efektif. Berapa banyak yang telah melakukan perbuatan haram karena takut akan kemiskinan, sementara ketakutan itu sama artinya dengan kehilangan kesempatan untuk percaya kepada Allah SWT? Berapa banyak manusia yang menjadi kikir karena mereka takut akan malapetaka, sementara pikiran itu menghilangkan kesempatan untuk Allah SWT ganti berkali-kali karena telah berbagi dalam amal? Berapa banyak yang menjadi frustrasi dan kecewa dengan mencoba memaksakan hasil di masa depan yang tidak tertulis, sementara kehilangan berkat saat ini? Kekhawatiran yang ada pada manusia sama saja dengan meremehkan kebijaksanaan dan kemampuan Allah SWT untuk menyediakan masa depan. Jika umat Muslim harus khawatir tentang masa depan, Hari Penghakiman adalah satu-satunya masa depan yang kita tahu pasti dan layak untuk dicemaskan. Manusia bisa berusaha mencegah hasil yang buruk dengan mengambil tindakan saat ini. Takutlah akan hukuman Allah dan tinggalkan urusan masa depan kehidupan sesuai atas kehendak Allah SWT. Yang bisa manusia lakukan saat ini hanyalah bersiap dan biarkan mengalir seperti yang telah ditetapkan. Namun, bukan berarti pula menusia berpasrah tanpa berusaha. Berusaha mencari cara adalah bagian dari kehidupan. Seperti yang kita lihat dalam hadits riwayat Tirmidzi berikut "Suatu hari Nabi Muhammad melihat seorang Badui meninggalkan untanya tanpa mengikatnya. Nabi lantas bertanya kepada orang Badui itu 'Mengapa kamu tidak mengikat unta kamu?' Orang Badui itu menjawab 'Saya menaruh kepercayaan pada Allah'. Nabi kemudian berkata Ikatkan unta Anda terlebih dahulu, kemudian taruh kepercayaan Anda kepada Allah". Dalam hidup, manusia harus mencari cara memudahkan kehidupan. Meninggalkan masa depan bukan berarti tidak melindungi diri sendiri dari bahaya kehilangan milik kita. Ketika manusia menyibukkan pikiran dengan masa depan, terkadang membuat kita melupakan kebijaksanaan dan kemampuan tertinggi Allah SWT. Manusia jadi merindukan berkah masa kini; membuang-buang waktu, dan kehilangan kesempatan mempersiapkan akhirat. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

masa depan dunia menurut islam